PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 atau yang
disebut (K-13) merupakan kurikulum yang berlaku
dalam Sistem Pendidikan Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang
diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 yang sering disebut sebagai, (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah
berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa
percobaanya pada tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi sekolah
rintisan.
Kurikulum
2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek
keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di
dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang
ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia,
IPS, PPKn, dsb. materi yang akan ditambahkan adalah materi Matematika dan
peminat matematika.
Sedangkan
materi pelajaran matematika dan Ilmu pengetahuan alam disesuaikan dengan materi
pembelajaran standar Internasional seperti PISA dan TIMSS.
sehingga pemerintah berharap siswa-siswi dapat menyeimbangkan pendidikan di
dalam negeri maupun pendidikan di luar negeri. agar siswa-siswi dapat mengembangkan
kemampuan yang inovatif dan kreatif,serta peradaban bangsa yang martabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Selain itu, kurikulum 2013 menjanjikan
lahirnya generasi penerus bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan
berkarakter. Dengan kreatifitas, anak-anak bangsa mampu berinovasi secara
produktif untuk menjawab tantangan masa depan yang semakin rumit dan kompleks. Meskipun
demikian, keberhasilan kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produktif,
kreatif dan inovatif, serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional
untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sangat di tentukan
oleh berbagai faktor (kunci sukses). Kunci sukses tersebut antara lain
berkaitan dengan kepimpinan kepala sekolah, kreativitas, guru, aktivitas
peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, linkungan yang
kondusif akademik, dan partisipasi warga sekolah.
·
Fungsi
dan Tujuan Pendidikan Nasional
Ø Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, pendidikan
nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,erilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003).
Ø Secara makro pendidikan nasional
bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu
melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika,
selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan
memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh.
Ø Secara mikro pendidikan nasional
bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha
esa, beretika (beradab dan berwawasan budaya bangsa indonesia),memiliki nalar
(maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab), berkemampuan
komunikasi sosial (tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif,
demokratis), dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia mandiri.
·
Prinsip
perkembangan kurikulum
1. Pengembangan kurikulum dilakukan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
·
Pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan
Pada tingkat ini dibahas pengembangan kurikulum untuk setiap jenis
lembaga pendidikan pada berbagai satuan dan
jenjang pendidikan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Mengembangkan kompetensiblulusan, dan
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan
pada berbagai jenis lembaga pendidikan.
b. Berdasarkan kompentensi dan tujuan di
atas selanjutnya dikembangkan di bidang studi-bidang studi yang akan diberikan
untuk merealisasikan tujuan tersebut.
c. Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga
kependidikan (guru dan non guru) sesuai dengan kualifikasi yang di perlukan.
d. Mengindentifikasi fasilitas
pembelajaran yang di perluhkan untuk memberi kemudahan belajar.
1. Pendidikan Dasar
a. Tumbuh keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b. Tumbuh sikap beretika (sopan santun
dan beradab);
c. Tumbuh penalaran yang baik (mau
belajar,ingin tahu,senang membaca, memiliki inovasi,berinisiatif dan
bertanggung jawab);
d. Tumbuh kemampuan komunikasi/ sosial
(tertib, sadar aturan, dapat berkerja sama dengan teman, dapat berkompentensi);
e. Tumbuh kesadaran untuk menjaga
kesehatan badan.
2. Pendidikan Umum
a. Memiki keimanan dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa mulai mapan;
b. Memiki etika (sopan santun dan
beradab)
c. Memiki penalaran yang baik (dalam
kajian materi kurikulum,kreatif, inisiatif serta memiliki tanggung jawab) dan
penalaran sebagai penekannya;
d. Kemampuan berkomunikasi/sosial
(tertib, sadar aturan dan perundang-undangan), dapat berkerja sama, mampu
bersaing, toleransi, menghargai hak orang lain, dapat berkompromi); dan
e. Dapat mengurus dirinya dengan baik.
3. Pendidikan Menengah Kejuruan
a. Memiliki keimanan dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa mulai mapan;
b. Memliki etika (sopan santun dan beradab);
c. Memiki penalaran yang baik (untuk
mengerjakan keterampilan khusus, inovatif dalam arah tertentu, kreatif di
d. bidangnya, banyak inisiatif di
bidangnya serta bertanggung jawab terhadab karyanya) dan keterampilan sebagai
penekan.
4. Pendidikan Tinggi
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha esa;
b. Memiliki etika (sopan santun dan
beradab);
c. Memiliki penalaran yang baik terutama
di bidang keahliannya (berwawasan ke depan dan luas mampu mengambil data dengan
akurat dan benar, mampu melakukan analisa, berani mengemukan pendapat, berani
mengakui kesalahan, beda pendapat dan mengambil keputusan mandiri);
d. Kemampuan komunikasi /sosial
(tertib,sadar perundang-undanga,toleransi menghargai hak orang lain dapat
berkompromi);
e. Memiliki kemampuan berkompentensi
secara sehat;dan
f.
Dapat
mengurus dirinya dengan baik.
Jika
diuraikan di atas diimplementasikan melalui Kurikulum 2013, maka bangsa
indonesia ke depannya akan menjadi bangsa dan negara yang bermartabat, yang
dapat mensejahterakan diri dengan bangsa-bangsa lain dalam tatanan global.
Pengembangan
program pembelajaran
Berdasarkan kompentensi inti, dan
kompentensi lulusan yang telah diidentifikasi dan diurutkan sesuai dengan
tingkat pencapaiannya, selanjutnya dikembangkan program-program pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013 program pembelajaran yang dikembangkan adalah tematik,dan
terpadu, sehingga kegiatan pengembangan kurikulum pada tingkat ini adalah
menyusun dan mengembangkan rencana pembelajaran terpadu.
Identifikasi kompentensi dari berbagai
sumber akan diperoleh hasil yang lebih baik. Sumber-sumber tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Daftar yang ada
Daftar yang ada berisi sejumlah
daftar sasaran dan kompentensi penting.
b. Penjabaran bidang studi
Pengembangan kurikulum berbasis
kompentensi harus memasukan pengujian ulang terhadap tujuan dan asumsi-asumsi
program yang ada.
c. Penjabaran bidang studi
Proses penjabaran mata pelajaran akan meningkatkan mutu kompentensi yang
diidentifikasi.
d. Analisis taksonomi
Taksonomi
yang dikembangkan dalam kurikulum berbasis kompentensi sedikit berbeda dengan
yang dikembangkan oleh Bloom, Krathwohl dan kawan-kawannya.
e.
Masukan
dari profesi
Sumber masukan lain untuk kurikulum adalah keanggotaan
profesi yang berpengaruh.
f.
Membangun
teori
Dalam kurikulum berbasis kompentensi, teori di anggap sebagai alat dalam
menyusun progrram dan kompentensi-kompentensi kemudiaan dispesifikasikan dari
teori.
g.
Masukan
peserta didik dan masyarakat.
Untuk mendapatkan perspektif mengenai kompentensi profesional yang ada
di lingkungannya.
h.
Analisis
tugas
Pengembangan program pembelajaran
yang berkaitan dengan suatu perkerjaan tertentu, menuntut pengindentifikasian
perkerjaan melalui analisis tugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar