SEJARAH
LEGENDA DAN TOKOH DUNIA
Legenda
Asal Usul Surabaya
Kota
Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota
"terbesar" kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk
metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis,
perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya
terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat
diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari
penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura
(ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya
Dahulu,
di lautan luas sering terjadi perkelahian antara Ikan Hiu Sura dengan Buaya.
Mereka berkelahi hanya karena berebut mangsa.Keduanya sama-sama kuat, sama-sama
tangkas,sama-sama cerdik, sama-sama ganas dan sama-sama rakus.Sudah
berkali-kali mereka berkelahi belum pernah ada yang menang atau pun yang kalah.
akhirnya mereka mengadakan kesepakatan.
"Aku
bosan terus-menerus berkelahi, Buaya," kata ikan Sura. "Aku juga, Sura.Apa
yang harus kita lakukan agar kita tidak lagi berkelahi?" tanya Buaya Ikan
Hiu Sura sudah punya rencana untuk menghentikan perkelahiannya dengan Buaya
segera menerangkan. "Untuk mencegah perkelahian di antara kita,sebaiknya
kita membagi daerah kekuasaan menjadi dua. Aku berkuasa sepenuhnya di dalam air
dan harus mencari mangsa di dalam air,sedangkan kamu barkuasa di daratan dan
mangsamu harus yang berada di daratan. Sebagai batas antara daratan dan air,
kita tentukan batasnya,yaitu tempat yang dicapai oleh air laut pada waktu
pasang surut!" "Baik aku setujui gagasanmu itu!" kata Buaya.
Dengan
adanya pembagian wilayah kekuasaan, maka tidak ada lagi perkelahian antara Sura
dan Buaya. Keduanya telah sepakat untuk menghormati wilayah masing-masing.
Tetapi pada suatu hari,Ikan Hiu Sura mencari mangsa di sungai. Hal ini
dilakukan dengan sembunyi-sembunyi agar Buaya tidak mengetahui. Mula-mula hal
ini memang tidak ketahuan. Tetapi pada suatu hari Buaya memergoki perbuatan
Ikan Hiu Sura ini.Tentu saja Buaya sangat marah melihat Hiu Sura melanggar
janjinya. "Hai Sura, mengapa kamu melanggar peraturan yang telah kita
sepakati berdua? Mengapa kamu berani memasuki sungai yang merupakan wilayah
kekuasaanku?" tanya Buaya.
Ikan Hiu
Sura yang merasa tak bersalah tenang-tenang saja. "Aku melanggar
kesepakatan? Bukankah sungai ini berair.Bukankah aku sudah bilang, bahwa aku
adalah penguasa di air? Nah, sungai ini 'kan ada airnya, jadi juga termasuk
daerah kekuasaanku, " Kata Ikan Hiu Sura. "Apa? Sungai itu 'kan
tempatnya di darat, sedang daerah kekuasaanmu ada di laut, berarti sungai itu
adalah darerah kekuasaanku!" Buaya ngotot. "Tidak bisa. Aku 'kan
tidak pernah bilang kalau di air itu hanya air laut, tetapi juga
airsungai" jawab Hiu Sura? "Kau sengaja mencari gara-gara,Sura?"
"Tidak! kukira alasanku cukup kuat dan aku memang dipihak yang
benar!" kata Sura. "Kau sengaja mengakaliku.Aku tidak sebodoh yang
kau kira!" kata Buaya mulai ,marah. "Aku tidak perduli kau bodoh atau
pintar, yang penting air sungai dan air laut adalah kekuasaanku!" Sura tak
mau kalah. Karena tidak ada yang mau mengalah, maka pertempuran sengit antara
Ikan Hiu Sura dan Buaya terjadi lagi.
Pertarungan
kali ini semakin seru dan dahsyat. Saling menerjang dan menerkam, saling
menggigit dan memukul. Dalam waktu sekejap, air disekitarnya menjadi merah oleh
darah yang keluar dari luka-luka kedua binatang tersebut. Mereka terus
bertarung mati-matian tanpa istirahat sama sekali. Dalam pertarungan dahsyat
ini, Buaya mendapat gigitan Hiu Sura di pangkal ekornya sebelah kanan.
Selanjutnya, ekornya itu terpaksa selalu membengkok kekiri. Sementara ikan Sura
juga tergigit ekornya hingga hampir putus, lalu ikan Sura kembali ke lautan.
Buaya puas telah dapat mempertahankan daerahnya.
Pertarungan
antara ikan Hiu yang bernama Sura dan Buaya ini sangat berkesan di hati
masyarakat Surabaya. Oleh karena itu,nama Surabaya selalu dikait-kaitkan dengan
peristiwa ini. Dari peritiwa inilah kemudian dibuat lambang Kota Surabaya yaitu
gambar "ikan sura dan buaya".
Namun
ada juga sebahagian berpendapat, asal usul Surabaya berasal dari kata Sura dan
Baya. Sura berarti Jaya atau selamat. Baya berarti bahaya, jadi Surabaya
berarti "selamat menghadapi bahaya". Bahaya yang dimaksud adalah serangan
tentara Tar-tar yang hendak menghukum Raja Jawa.Seharusnya yang dihukum adalah
Kartanegara, karena Kartanegara sudah tewas terbunuh, maka Jayakatwang yang
diserbu oleh tentara Tar-tar itu. Setelah mengalahkan Jayakatwang, orang
Tar-tar itu merampas harta benda dan puluhan gadis-gadis cantik untuk dibawa
keTiongkok. Raden Wijaya tidak terima diperlakukan seperti itu. Dengan siasat
yang jitu, Raden Wijaya menyerang tentara Tar-tar di pelabuhan Ujung Galuh
hingga mereka menyingkir kembali ke Tiongkok. Selanjutnya, dari hari peristiwa
kemenangan Raden Wijaya inilah ditetapkan sebagai hari jadi Kota Surabaya.
Surabaya
sepertinya sudah ditakdirkan untuk terus baergolak.Tanggal 10 November 1945
adalah bukti jati diri warga Surabaya yaitu berani menghadapi bahaya serangan
Inggris dan Belanda. Di zaman sekarang, setelah ratusan tahun dari cerita asal
usul Surabaya tersebut, ternyata pertarungan memperebutkan wilayah air dan
darat terus berlanjut. Di kalamusim penghujan tiba kadangkala banjir menguasai
kota Surabaya. Pada musim kemarau kadangkala tempat-tempat genangan air menjadi
daratan kering. Itulah Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar