Struktur fundamental
pedagogik umum
A.
Hakikat pedagogik-pedagogi
Istilah
pedagogi merupakan salah satu konsep muasal dari pendidikan, berasal dari kata
“paedos “, yang berati anak laki-laki dan “agogos” artinya mengantar atau
membimbing. Paedagogos merupakan seroang pelayan atau pembantu pada zaman
yunani kuno, ia bertugas mengantar dan menjemput anak manjikannya ke sekolah.
selain itu, di rumah paedagogos juga bertugas membimbing anak majikannya
(Syarifudin & Kurniasih, 2014). Seiring berjalannya waktu, istilah
pedagogos berubah menjadi pedagog, dan
berlaku sampai saat ini. Jika paedagogos memiliki arti sebagai pelayanan atau
pembantu , maka pedagog memiliki arti ahli didik atau pendidik. Paedagogos dan
pedagog memiliki peran yang sama yaitu mengantarkan dan membimbing anak , akan
tetapi dalam konteks yang berbeda. Paedagogos sebagai pelayan hanya pendidik
bertugas mengantar anak menuju kedewasaannya.
B. Pedagogik Amerika 1819-1929
Pedagogik di masa lalu pernah dianggap
terbentuk oleh kemampuan-kemampuan pendidik/pendagog yang disebut instinct,tact dan inspiration (Salvatori, 1995:233-234). instinct,tact dan inspiration
adalah kemampuan bawaan , terbawa ketika individu dilahirkan. Pandangan ini
mengasumsikan pedagog adalah dilahirkan bukan diciptakan, dan pedagogi sebagai an art bukan a science. Konsekuensi dari pandangan ini adalah bahwa ilmu
pendidikan, jika ada, kurang bermanfaat karena tindakan mendidik bergantung
pada kemampuan-kemampuan yang sifatnya sangat subjektif, tidak dapat dijelaskan
dan diprediksi, bukan bertumpu pada prinsip-prinsip umum yang dapat dipelajari
atau dikuasai oleh siapapun.
C. Pedagogi
sebagaimana disarankan power
Seorang
penulis abad ke-20 Edward J. power dengan bukunya philosophy of Education, Studies in Philosophies, Schooling, and
Educational Policies (1982) memetakan komponen-komponen pendidikan dalam
kaitannya dengan implikasi-implikasi yang ditariknya dari beberapa aliran
filsafat pendidikan. Komponen-komponen tersebut mencangkup :
(1) Educational
Purpose ;
(2) The
Place of students;
(3) The
Role of teachers;
(4) Curriculum;
(5)
Method (Power, 1982: 89, 106, 139)
Perbedan
komponen-komponen ini ditemukan juga, bergantung pada aliran filsafatnya.
Komponen-komponen yang berbeda, yang belum terliput:
(1)
Social
education (Power, 1982: 120, 145);
(2)
Liberal
education dan
(3)
Teaching
of religion (Power, 1982: 120); dan
(4)
Indoctrination,
(5)
Partisan
teaching;
(6)
Scientific
humanitarianism (Power, 1982: 152).
Dengan
demikian kita dapat mengatakan bahwa sebuah pedagogi dapat memiliki sebagian
atau seluruh dari komponen-komponen berikut:
1.
Educational purpose;
2.
The Place of students;
3.
The Role of teachers;
4. Curriculum;
5.
Method
6.
Social education
7. Liberal education;
8. Teaching of religion;
9.
Indoctrination;
10.
Partisan teaching; dan
11. Scientific humanitarianism
D. Pedagogi sebagaimana disarankan Brubacher
Seorang
penulis lagi, John S. Brubacher dalam buku Modern
Philosophiesof Education (1981) menjaring ide-ide tentang pedagogi dengan
konsep konsep berikut:
1. The School and society
a. The school and social change
b. The economic order and education
c. The politics and education
d.
The
State and education
2.
Educational
aims
a.
Aims
and human nature
b.
Aims
and cosmology
3.
Curriculum
4.
Religious
education
5.
Moral
education
6.
Method
a.
Epistemological
aspects of method
b.
Axiological
aspects of method
7.
Professional
right and duty
a. Academic freedom and civil liberty
b. Professional ethic
E. Agustinian pedagogy
Augustinus
menyediakan prinsip-prinsip berfungsi seperti benang-benang untuk dijalin
menjadi kain dari karya-karya tulisnya dan kehidupannya. Augustinus adalah the disciple of the love of good. Cinta
yang dimaksud bukanlah sebuah doktrin, tetapi juga diinterprestasi dalam
pengalaman pembelajar.
F. Pedagogi
Banks dan Banks
Pedagogi
menurut Banks dan Banks lebih luas dari teaching atau instruction; secara
eksplisit dinyatakan bahwa pedagogi terbentuk oleh strategi-strategi pengajaran
dan lingkungan ruang kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar