Senin, 26 Desember 2016

MENGENAL TARI TRADISIONAL PAPUA

1. Tari Musyoh


Tari Musyoh adalah tari tradisional Papua yang merupakan tarian sakral suku adat yang ada di Papua yang bertujuan untuk menenangkan arwah suku adat papua yang meninggal karena kecelakaan. Suku adat Papua tersebut mempercayai bahwa apabila ada yang meninggal karena kecelakaan, maka arwahnya tidak tenang, sehingga dilakukanlah tarian skral ini (Tari Musyoh) untuk menenangkan arwah orang yang kecelakaan tersebut.

Tari tradisional Musyoh ini diiringi oleh alat musik tradisional Papua yaitu Tifa. Alat musik Tifa ini juga digunakan pada beberapa tarian dari Suku Adat Papua lainnya.


2. Tari Sajojo


Tari Sajojo adalah merupakan tarian pergaulan berbagai suku adat di Papua. Tarian ini sudah cukup terkenal sebagai tarian penyambut tamu yang sering dipertunjukan dalam acara penyambutan tamu maupun acara lainnya.

Para penari sajojo menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakkan kakinya. Berbagai alat musik tradisional Papua seperti tifa juga dipergunakan untuk mengiringi tari sajojo ini.
Tari Sajojo ini mulai terkenal sekitar tahun 1990an. Bahkan sejak saat itu, tarian ini banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tarian yang dinamis ini memang bisa dilakukan oleh semua orang. Dalam perkembangannya musik pengiring tari sajojo ini makin berkembang bahkan diantaranya sudah menggunakan musik modern yang banyak dikenal masyarakat. Tarian ini kerap diiringi lagu daerah Papua, Sajojo. Lagu Sajojo ini menceritakan tentang gadis cantik papua yang menjadi idola di kampungnya.

3. Tari Yospan


Tari Yospan merupakan tarian pergaulan muda-mudi di Papua. Tarian ini muncul sekitar tahun 1960 dan bahkan pernah populer dan dipergunakan sebagai gerak pada senam kesehatan jasmani.

Kata Yospan sendiri merupakan akronim dari Yosim Pancar yang merupakan nama tarian tersendiri. Tari yospan ini memang merupakan penggabungan dari 2 tarian tradisional suku Papua. Yosim merupakan tarian dari daerah Teluk Sairei, sedangkan tari Pancar berasal dari daerah Biak, Numfor dan Manokwari.

Gerakan tarian Yospan terinspirasi saat pesawat-pesawat bermesin jet mulai mendaratkan rodanya di Biak sekitar 1960 an saat terjadi konflik antara Kerajaan Belanda dengan Pemerintah Indonesia. Pada waktu itu, banyak pesawat-pesawat tempur MiG buatan Rusia yang dipacu oleh pilot-pilot Indonesia terbang di atas langit Biak tepatnya di atas Bandara Frans Kaisiepo sambil melakukan gerakan-gerakan aerobatikGerak tarian ini yaitu gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik, dan menarik.Gerakannya dilakukan dengan cara berjalan sambil menari berkeliling lingkaran di iringi oleh musisi yang menyanyikan lagu asal daerah Papua. Gerakan yang terkenal dalam tarian ini adalah pancar gas yang merupakan representasi dari pesawat-pesawat yang melintas dan meninggalkan awan putih di langit,gale-gale, jef,pacul tiga,seka dan sebagainya

Tarian Yospan ini biasanya dilakukan oleh 2 Grup terdiri dari grup penari dan musisi. Alat musik pengiring tarian yospan antara lain tifa, gitar, ukulele dan bas bersenar 3. Tidak ada patokan khusus pada Pakaian yang dikenakan penari dan musisi dalam tarian yospan. Setiap grup Yospan memiliki pakaian tersendiri namun masih mencirikan pakaian Papua.

Selain ketiga tari tradisional diatas, masyarakat Indonesia juga sudah mengenal tari kreasi yang berasal dari Papua yaitu tari yamko rambe.
 
Demikian Sobat tradisi, pengenalan kita pada tarian tradisional Papua. Semoga artikel ini menambah khasanah pengetahuan Sobat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar